Ardatama Konstruksi

Jakarta – Aspek keberlanjutan atau sustainability kini sudah menjadi bagian dari perkembangan sektor-sektor vital, termasuk property. Dinamika dan tuntutan pasar ini, salah satunya, diwujudkan dengan penggunaan material konstruksi yang ramah lingkungan.
Tren ini diprediksi akan tumbuh sama pesatnya dengan pertumbuhan pasar property di Indonesia.

Menanggapi tren tersebut, banyak pengembang properti maupun praktisi profesional di bidang arsitektur dan desainer interior yang fokus pada penggunaan material atau bahan bangunan bangunan ramah lingkungan.

Industri properti diperkirakan akan terus tumbuh dan beradaptasi dengan tuntutan keberlanjutan tersebut.

Salah satu bentuk adaptasi tersebut adalah penggunaan material alternatif pengganti pintu kayu pada berbagai jenis hunian. Pintu ini memiliki fitur lima titik penguncian ini disebut dapat memitigasi berbagai kelemahan dari penggunaan material kayu untuk pintu, misalnya saja kerentanan terhadap rayap.

Pintu yang disebut dengan pintu baja Fortress ini diluncurkan oleh Jaya Baru Saputra (JBS) di pameran bahan bangunan Indonesia Building Technology Expo (IndoBuildTech) 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Banten pada 12-16 Juni 2024.

CEO JBS Perkasa Joni Effendi, melalui keterangan tertulis, menyebutkan, tren desain yang cepat berubah serta tingginya harga bahan bangunan acapkali menjadi kendala.

“Kami menawarkan solusi dalam menyikapi dinamisnya tren desain dan harga yang tinggi melalui desain arsitektur dan interior yang ekonomis, fungsional dan high level safety melalui rangkaian produk pintu baja Fortress,” ujarnya saat dikutip pada Selasa (18/6/2024).

Tingginya harga material bangunan sering menjadi kendala pada pembangunan properti. Berdasarkan Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2024, harga bahan bangunan terus mengalami kenaikan 0,51 persen pada Maret 2024 atau sekitar 0,09 per bulan.

Di sisi lain, pemilik Modern Trade Kemenangan Jaya Ali mengungkapkan, terjadi pergeseran tuntutan dari pasar yang semula hanya fokus pada tampilan semata ke aspek berkelanjutan.

Menurutnya, minat konsumen pada penggunaan bahan bangunan maupun material interior yang lebih ramah lingkungan semakin tinggi. Namun aspek estetika dan durabilitas pada bangunan tetap diperhatikan.

“Saya kira ini sudah menjadi tren global sehingga arahnya memang mulai ke sana. Kemenangan Jaya sendiri sering mengedukasi konsumen, baik proyek maupun kalangan pengguna seperti pemilik rumah, tentang material finishing yang idealnya memperhatikan aspek sustainability, toh penampilannya tak kalah menarik dengan yang konvensional. Mereka senang dengan hal ini,” katanya.

Kemenangan Jaya merupakan distributor berbagai merek bahan bangunan untuk home finishing dan improvement yang sudah lima tahun berkolaborasi dengan JBS Perkasa. Selama ini kerja sama yang dilakukan, salah satunya, didasarkan pada kualitas produk yang environment friendly.

Proses finishing kini juga sudah mulai menerapkan konsep keamanan, seperti anti dibobol maling untuk penggunaan khusus seperti di kantor, bank, warehouse atau rumah pribadi di kompleks elit.

“Sebagai wadah yang mengakomodir branding produk dan pabrikan bahan bangunan, Mitra Pabrik terus mengenalkan produk berkualitas ke masyarakat luas. Beruntung dua tahun terakhir kami bisa komunikasi langsung dengan Fortress. Setiap hadir di event Innovative Design Exhibition (Index) yang kami gelar, mereka all out menampilkan produk-produknya,” tambahnya.

Optimisme Pasar

Pertumbuhan sektor properti di Indonesia tercatat naik sebesar 6 persen pada kuartal 1 2024. Selain akses lokasi hunian terhadap wilayah sentra ekonomi yang dekat, ketersediaan bahan baku juga menjadi salah satu faktor pendukung pertumbuhan ini.

Ketua Asosiasi Developer Property Syariah (ADPS) Civic Jati Prastowo menyebut, berkembangnya industri properti juga didukung oleh supply material yang mumpuni. Hal ini juga membantu terciptanya akselerasi percepatan bisnis properti yang makin tinggi di Indonesia.

ADPS yang hingga saat ini telah memiliki 3.000 member, terdiri dari para pengembang yang menjalankan bisnis property secara halal dengan menggunakan prinsip syariah, menggandeng JBS Perkasa sebagai salah satu produsen bahan bangunan pintu baja ternama di Indonesia untuk menyuplai kebutuhan pintu baja Fortress yang permintaannya kian meningkat.

“Proyek-proyek yang kami jalankan rata-rata tanpa main stakeholder seperti perbankan dan investor. Dijalankan sendiri. Sebab itu, adanya pintu baja Fortress ini sangat membantu karena harganya terjangkau, ngasih diskonnya besar,” ucap Civic.

Kendati sektor property diprediksi akan mengalami pertumbuhan positif pasca pasca Pilpres, ia menilai siklus bisnis properti Tanah Air saat ini masih stagnan.

Menurutnya, kemunculan sejumlah hambatan dalam penjualan properti residensial primer dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain masalah birokrasi, proporsi uang muka yang tinggi dan isi resesi ekonomi global.

“Banyak yang bilang pasar properti kita suram. Tidak terlalu optimis dengan kondisi ekonomi tahun ini. Tapi, properti syariah ‘kue’ nya kecil, hanya 1 persen. Peluang tetap terbuka hingga 99 persen. Target pembangunan 1 juta rumah yang dicanangkan Presiden Jokowi belum tercapai. Presiden terpilih yang baru mencanangkan 3 juta unit rumah. Jadi ini peluang besar bagi properti syariah,” jelasnya.

 

Danica Adhitiawarman. (2024, 18 Juni). “Pengusaha Material Pede Pasar Properti Tumbuh, Ini Alasannya”. Diakses pada 17 Juli 2025, dari https://www.detik.com/properti/berita/d-7396721/pengusaha-material-pede-pasar-properti-tumbuh-ini-alasannya

Kategori: Artikel